Sudah hampir satu bulan pena ini menganggur di kotak pandora. Perut bagian bawah saya seperti dipenuhi kupu-kupu yang beterbangan ketika mulai menulis. Menurut novel-novel roman, sensasi ini muncul ketika kita jatuh cinta. Ya, saya jatuh cinta pada sastra. Saya jatuh cinta pada tulisan. Saya jatuh cinta pada ide-ide liar yang ditangkap paksa, diikat, lantas dituangkan diatas kertas.
***
Ada yang mau saya ceritakan, teman. Hal yang paling berat pada beberapa bulan ini, adalah ketika dihadapkan pada pilihan sulit yang memaksa saya untuk melepaskan keanggotaan di grup Non-Fiksi komunitas One Day One Post. Saya bermuhasabah, ini murni ketidakmampuan manajemen diri. Apalah daya, seorang Florensia tidak memiliki bakat membelah diri seperti amuba. Otaknya tidak sebrilian Krisna Dreyfus, tidak semultitalenta Dave (meminjam kata-kata Mbak Hanny Dewanti) dan belum seterampil Marcus Barata (Who is he? Silakan baca cerbung saya yang ini)
Padahal kala itu tinggal tujuh tulisan yang perlu saya selesaikan. Karena satu dan lain hal saya stress berat, muntah-muntah dan kehilangan selera makan selama dua minggu lebih. Sesaat, saya berpikir bahwa satu impian untuk bisa membuat buku antologi harus pupus. Namun setelah berkonsultasi dengan teman-teman terdekat di komunitas ini, saya menanamkan pikiran positif. Impian ini akan terwujud di batch selanjutnya, saya tidak menyerah. Seperti kata para senior, “Satu buku sebelum mati.”
Mungkin saya akan bergabung di kelas Non Fiksi ODOP Batch 6. Kalau tiga bulan bisa dilalui, satu bulan saja harusnya bukan masalah. Ada kebanggaan tersendiri, jika tulisan saya dibaca oleh orang banyak. Membawa manfaat dan menularkan semangat pada orang lain. Semoga pada batch selanjutnya Allah memberikan lebih banyak kemudahan, dan semakin banyak orang-orang baru yang masuk dalam lingkaran pertemanan saya.
Ketika saat ini ada hal yang belum bisa terwujud, ikhlaslah untuk melepaskan. Atur napas sambil merancang ulang strategi yang lebih baik. Saya tidak akan menyerah, demi apapun. Hidup ini terlalu indah jika hanya dilewati dengan rutinitas. Saya menginginkan lebih. Harus ada gebrakan besar untuk menjadi seseorang yang lebih unik, lebih berharga, dan lebih layak dibanggakan. Semoga kamu juga begitu 🙂