Menjelang Milad

Putaran masa merentang jauh tak tergapai

Memercik suka cita dan tunduk kepala

Bilangan angka bertambah 

Satu kesatuan nyata berkurang

 

Maret, mengistimewa penuh berkah

Bukan satu, tetapi tiga 

Saling berkoreksi, merangkul dalam genggam doa

Kawan, selamat untuk kita!

***

 

 

NB: Entah kenapa, puisi tentang milad ini mau saya buat pendek. Tapi, setelah datang tanggalnya saya akan buat versi prosa yang lebih panjang. Untuk kami, yang lahir di hari yang sama, dengan karakter yang sama pula.

 

#Onedayonepost #puisi #ODOPbatch5

Jarak

Beribu detik hati meretas harap cemas

Benderang mentari tak berbias

Gelisah, berulir-ulir tanya tak tuntas

Ada apa dibalik raut pias?

 

Satu langit berbagi naungan

Terpecah raga dengan lautan

Dibaur doa dan segan

Aku padanya, beriring darah pertalian

 

Dua kepala dua jiwa

Jari jemari genggam jemawa

Bersimbah rindu mengiris tawa

Tak apa, sebab ia punggawa

 

Menitip angan pada angin

Sampaikan sabda dalam dingin

Bilamana bersua ingin tak ingin

Siapa aku tanpa dia, ada tiada mungkin

 

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #puisi

Pagi

Selamat pagi, alam raya

Cuitan dan kepak sayap mendendang riang

Secarik siluet daun terbias udara

Diantara semilir bayu dan  rinai

 

Pagi ini, di alam raya

Dipaksa terjaga walau meronta tak kuasa

Sebab malam, aku melantai

Berdansa dengan riuh titah dunia

 

Pagi lagi, memuja alam raya

Dingin kuseka wajah, melawan lemah

Rindu pada hari sebenarnya

Yang selalu pagi, meski malam menjelang

 

Dua pagi lagi, di alam raya

Senandung alam mengiringi tarian penuh cinta

Ku lukis seluruh hari menjadi pagi

Yang selalu sejuk di tengah hangat berpeluk

 

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #puisitentangpagi 

 

 

 

Sajak Menumpu Harap

kid-1077793_960_720

 

Pada siapa harap ini rela bertuan?

Di mula kupikir engkau mengiya, sebab berikrar memberi

Tuhan juga bertitah seperti itu

Tapi engkau tak tunduk

 

Salahku melepas semua pijakan

Mauku penunjuk arah terus menggenggam

Tapi Tuhan punya cerita

Semua dijemput, hingga tiada sisa

 

Satu, dua, tiga kali terjatuh

Hingga kurasa rembulan enggan muncul

Namun, cinta-Nya tak pernah pergi

Usap lembut di kepala dan tiap pelukan menghapus ribuan tanya

 

Di ujung sajadah kala pagi, ku bertutur

Ringannya hati yang tak menumpu harap

Semu, jika bersandar pada makhluk

Baca sajak ini Tuan, aku tak mati

 

#ODOPbatch5 #Onedayonepost #dailypoem

Tentang Kamu

love-castle-1042979_960_720

Red Love

 

Hai, kamu.

Kamu yang berkelebat tanpa bayang

Kamu yang kuyakin akan bertandang

Suatu saat kelak

 

Hai, kamu

Kamu yang memberi perisai tanpa jelaga

Kamu yang  mengikat, menjaga

Suatu pagi kelak

 

Hai, kamu

Kamu yang berpendar gemilang

Kamu yang menjadi rumahku pulang

Suatu malam, dan setiap malam kelak

 

Hingga usai usia.

 

#onedayonepost #ODOPbatch5 #florensiaprihandini #puisicinta