Celoteh Malam

Cinta itu rumit ya?

Eh, cinta itu selalu sederhana. Yang rumit adalah manusianya. Prinsipnya, kalau ada yang susah, mengapa harus pilih yang mudah?

Jika seorang kawan mengalami kerumitan cinta, aku menasihati dengan mengatakan, “Cukup, tak usah dilanjutkan.”

Dari sisi manusia netral yang tidak dimabuk asmara, tentu lebih bisa berpikir jernih. Tapi bagaimana jika justru kita yang sedang kepayang karena cinta? Buta, bukan?

Aku juga pernah mengalami patah yang benar-benar patah.

Tak mengapa jika ia memang ingin menyudahi semua. Bukankah cinta memang tak bisa dipaksakan? Siapa aku yang begitu keras kepala memaksanya tinggal, jika ia tak berkenan?

Yang membuatku menyesal adalah keadaan kami yang tidak baik-baik saja saat semuanya selesai.

Andai saja waktu itu ia tak memberi makan egonya terlalu banyak, mungkin hingga hari ini kami masih bisa berkomunikasi dengan baik. Nyatanya? Lebih mudah berkomunikasi dengan ikan di akuariumku, ketimbang dengannya.

Jika setiap saat rasanya hanya berjuang sendirian, buat apa? Seperti menginjak lapisan es tipis di tengah danau, hati tak tenang menunggu bagaimana akhirnya jika aku salah bergerak.

Ketika cinta hilang arah, lupa bahwa yang harus lebih dicintai adalah tubuhnya sendiri ketimbang manusia lain, itulah awal dari bom waktu yang bisa merusak jati diri.

Akhirnya sekali lagi, keputusan harus dibuat. Terima, atau sudahi lalu beranjak pergi, memulai cerita baru dengan dia yang (insya Allah) lebih baik.

Dari awal perkenalan, cara mencintai, proses penjemputan, semua terpuji. Proses yang mampu menjadikanku manusia yang senantiasa bertumbuh, dan lebih baik dari versi sebelumnya.

Inilah aku, yang sedang belajar untuk memulai lagi. 🙂

10 pemikiran pada “Celoteh Malam

  1. Jatuh cinta pada akhirnya kita akan merasa jatuh juga, tetapi bagaimanapun jatuh telah menjadi bagian dari cinta itu sendiri. Semangat, Kak Flo! Nikmati semua proses, sampai kita benar-benar bisa bahagia. 🍦✨

  2. Cinta itu memang nggak ribet hanya manusia yang bikin ribet tapi kalau udah jatuh cinta pasti ribet, terkadang gara-gara jatuh cinta kita bisa seperti orang bodoh saja namun aslinya kita pintar bahkan pintar sekali makanya ketika jatuh cinta jangan hanya membawa hati tapi juga oikiran yang jernih

Tinggalkan komentar