Dua Paradigma dalam Komponen Utama Pemasaran (2)

2. Paradigma Baru dalam Pemasaran

Terdiri dari tiga kata kuci, yaitu Clarification, Codification, dan Character. Untuk mempermudah pemahaman, saya memiliki satu studi kasus yang bisa dikaitkan dengan ketiga kata kunci tersebut. Berikut penjabarannya:

Baca: Dua Paradigma dalam Komponen Utama Pemasaran (1)

 

Paradigma Baru dalam Pemasaran Starbuck Coffee

marketing-strategies-3105875_960_720

 

Clarification:

Starbuck terkenal dengan goals mereka, yaitu “The Third Place for Coffee”. Mengapa harus tempat ketiga? Bukankah menduduki peringkat pertama lebih baik? Jawabannya adalah karena tiap orang pasti memiliki ritme waktu yang hampir sama dalam menikmati kopi:

  1. Di rumah.

Pagi hari, pencinta kopi akan mengawali harinya dengan minuman hitam pekat ini. Secangkir kafein diperlukan sebagai starter yang baik.

  1. Di kantor.

Menjelang siang atau menjelang sore, secangkir kopi akan diminum untuk mengusir kantuk yang biasanya menyerang.

  1. Pulang kantor? Tentu ke Starbuck.

Di sini, kopi tidak lagi sekedar minuman. Melainkan gaya hidup yang prestise. Inilah kekuatan dari sebuah slogan clarification. Tidak harus berlebihan namun memiliki makna tersirat yang membuat publik penasaran dan akan selalu mengingatnya.

 

Codification:

Pada awalnya, Starbuck hanya memiliki 42 outlet di Amerika. Keunggulan differentiation Starbuck adalah kemampuan mereka dalam menciptakan kopi premium atas dasar pengalaman sebuah merk (brand experience).

Dahulu, pemilik Starbuck ingin meningkatkan jumlah outlet di berbagai penjuru dunia, dengan target mencapai 1.000 outlet. Untuk mencapai hal tersebut, ia merekrut Marketing Director pabrik pesawat Boeing. Dalam kurun waktu satu tahun, ia mampu menambah hingga lebih dari seribu outlet. Namun apa yang terjadi selanjutnya? Marketing director tersebut dianggap gagal dan dipecat.

Hal ini disebabkan penjualan Starbuck dilakukan melalui pemberian mesin kopi, material kopi, dan metode pembuatannya. Metode penjualan tersebut menjadi bumerang karena dimanfaatkan oleh Dunkin’ Donut. Dengan mesin, biji kopi, dan metode pembuatan yang sama, Dunkin’ dapat menjual kopi berkualitas premium dengan harga yang lebih murah. Setelah itu, konsep penjualan Starbuck kembali menjadi brand experience of coffee.

 

Character

Starbuck memperhatikan keseimbangan antara dimensi ekonomi dan dimensi sosial yang dilaksanakan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Isu yang mereka angkat adalah tentang lingkungan hidup. Setiap penjualan seribu cup kopi, maka Starbuck akan menanam satu pohon trembesi.

 

maxresdefault

 

Dahulu, corporate Color logo perusahaan ini berwarna dominan cokelat. Namun saat ini berubah menjadi hijau untuk mengingatkan pencinta kopi terhadap bahaya bad deforest atau penebangan hutan secara liar.

Nah, sudah jelas bukan apa perbedaan antara paradigma lama dengan paradigma baru pada komponen utama pemasaran? Intinya, paradigma baru membawa warna lebih beragam dan pengetahuan lebih mendalam seputar karakteristik brand dan produk/ jasa itu sendiri. Kegiatan pemasaran yang mengedepankan metode baru lebih menjanjikan keberhasilan, karena pendekatan yang digunakan sudah hampir memenuhi kebutuhan konsumen yang makin hari semakin cerdas dan kritis. 

Are you ready to be a good marketer?

 

#ODOPbatch5 #Onedayonepost #kelasnonfiksi