Tips Merawat Oven Gas Ala Floren

Berhubung hari ini saya agak melow karena si Ovy ngambek (saya selalu memberi nama pada benda-benda kesayangan, Ovy adalah oven gas merk Zeppelin dua pintu berukuran 80 x 75 cm. Sahabat saya saat baking sejak 2015 lalu), saya jadi terpikir untuk membuat tips merawat oven. Setidaknya bisa berguna juga untuk catatan saya supaya Ovy tidak kumat lagi.

***

IMG20180422112514

Ovy, si hitam manis di dapur yang berantakan.

Ketika dinyalakan, saluran gas di deck bawah Ovy mampat. Ini membuat api hanya menyala di bagian ujung-ujung pipa saja. Ketika saya pancing menggunakan pemantik, api malah langsung menyambar ke bagian belakang oven dan menyala-nyala tidak karuan. Seram ya? Tapi buat saya yang sudah biasa “bermain api” sejak kelas satu SMK, itu adalah hal biasa. Tenang, teliti dan cekatan adalah kunci untuk selamat di dapur.

 

Saya sudah memprediksi kalau jadinya akan seperti ini. Karena sebelum memantik, bunyi aliran gas terdengar tidak seperti biasanya. Bagaimana cara menggambarkannya ya? Pokoknya, suara mendesis yang keluar dari pipa terdengar lebih pelan seperti tidak lancar. Jadi sebagai antisipasi saya menyiapkan lap basah untuk menutup pipa jika naasnya, api tidak bisa dijinakkan dengan mudah.

 

Beruntung, api yang menyambar tidak cukup besar dan bisa mati dengan sendirinya saat keran gas ditutup. Sayang kondisi api bawah Ovy tidak sempat difoto karena mama saya sudah cukup heboh. Bagaimana jika ditambah saya selfie saat memadamkannya?

 

Hari ini saya batal membuat kue. Semoga pekan depan teknisi bisa datang dan memperbaiki semuanya. Saya akui, dari pertama kali dibeli ovy tidak pernah diservis. Jadi, wajar kalau tiga tahun kemudian dia minta dimanja. Lantas saya introspeksi diri sambil mengingat-ingat, apa saja kelalaian saya selama ini sehingga ovy bisa rusak, maka tersusunlah daftar ini.

Saya rangkum menjadi tips merawat oven gas ala Floren:

 

1. Panaskan oven secara berkala, untuk memastikan aliran gas di pipa tetap lancar.
Hal ini penting terutama untuk kalian yang jarang menggunakannya. Filosofinya sama seperti sepeda motor, jangan hanya distarter lalu langsung dipakai. Oven juga perlu pemanasan paling tidak sebulan sekali, supaya performanya tetap prima. Jangan sampai kejadian yang menimpa saya tadi terjadi pada kalian ya.

IMG20180422112528

Api atas Ovy yang masih berfungsi dengan baik.

 

2. Bersihkan oven sebelum dan selesai digunakan.
Bersihkan bagian dalam yang yang masih bisa dilepas (seperti rak dan plat pembatas antar deck) dengan spons dan air sabun. Gunakan air mengalir. Hal ini untuk memastikan bagian tersebut bersih dari arang dan lemak. Sisi luar oven dibersihkan dengan lap basah.

3. Pastikan thermometer oven berfungsi dengan baik.
Ketika dipanaskan secara berkala, pastikan thermometer berfungsi dengan baik. Jarum termometer tetap bergerak stabil dan tidak macet. Tentu kalian tidak mau kue yang dipanggang gosong hanya karena thermometer yang tiba-tiba tidak berfungsi, bukan?

4. Tempatkan oven di ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik dan bebas bocor.
Hal ini penting untuk menghindari karat. Walau perusahaan penjualnya mengklaim bahwa oven bebas karat dan sudah dilapis peredam anti panas, sirkulasi udara juga perlu agar kaca pada oven tidak cepat berembun dan kusam.

5. Jangan sok tau memperbaiki oven sendiri.
Whoaa… Berbahaya dan beresiko lho, jika kita sok tau. Serahkan semua pada ahlinya, jangan ragu menghubungi teknisi yang sudah berpengalaman. Alih-alih berhemat, bagaimana jika oven malah makin rusak atau naasnya, dapat menimbulkan kecelakaan kerja?

6. Pastikan oven kalian dipakai, bukan dipajang.
Nah, ini yang paling penting. Mau dirawat seapik apapun, oven akan cepat rusak jika tidak sering digunakan. Yuk, mulai sekarang rajin-rajin gunakan dan rawat ovenmu seperti merawat binatang peliharaan. Sayangi dan kenali karakteristiknya karena tiap-tiap oven punya keunggulan dan kelemahan masing-masing.

Untuk kalian yang memiliki oven, sudahkah membersihkannya bulan ini?

 

#Onedayonepost #ODOPbatch5 #kelasnonfiksi